Tuesday 23 July 2013

Kepulauan Seribu, Petualangan yang tak akan terlupakan




Kepulauan Seribu. Ya, mungkin pada waktu dulu saya masih bermimpi untuk menginjakkan kaki saya di kepulauan ini. Tapi, apa yang tidak dapat kita bayangkan sebelumnya bisa terjadi kapan saja. Termasuk pengalaman saya liburan dan jalan-jalan ke Kepulauan Seribu tentunya. Hehe… ^^
Kepulauan Seribu terdiri dari banyak pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya. Misalnya, Pulau Tidung, Pulau Payung, Pulau Kotok, Pulau Bidadari, Pulau Putri, dan masih banyak lagi pulau-pulau kecil lainnya.
Destinasi saya sendiri adalah berlibur ke Kepulauan Seribu yang salah satunya adalah Pulau Tidung. Pulau Tidung sendiri letaknya berada di dekat Pulau Payung Besar dan Pulau Payung Kecil.

Peta Kepulauan Seribu
Saya dan teman-teman saya semasa SMA merencanakan berlibur ke Kepulauan Seribu – tepatnya ke Pulau Tidung, yaitu pada tanggal 25-26 Mei 2013. Kami pergi dari Bandung pada hari Jumat pukul 00.30 malam dengan menggunakan travel menuju ke Jakarta, untuk menuju ke pelabuhan Muara Angke.

Setelah tiba di pelabuhan pada pukul 4 subuh, kami menyempatkan diri untuk melaksanakan sholat subuh terebih dahulu, lalu kemudian sekitar pukul 06.00 pagi kami bersiap naik ke kapal penumpang bersama dengan para wisatawan lainnya. Karena hari itu adalah hari libur, maka para wisatawan yang akan menuju ke Kepulauan Seribu pun sangat banyak dari hari-hari biasanya.

Selama di perjalanan laut, saya dan teman-teman sangat menikmati perjalanan kami mengarungi lautan luas, melewati pulau-pulau kecil, dan melihat kapal pengangkut minyak di lautan. Ini adalah pengalaman pertama saya melakukan perjalanan dengan menyebrangi lautan yang luas.




                                       Perjalanan melewati laut dimula~~i (^o^)/





Pulau Tidung yang ada di depan mata :)
Setelah memakan waktu sekitar 2 jam perjalanan laut, akhirnya kami tiba di Pulau Tidung yang menjadi pulau tujuan kami. Setelah tiba di dermaga, kami dijemput oleh seorang tour guide disana untuk diantar ke penginapan, yaitu berupa homestay milik penduduk setempat .
Setelah beristirahat sejenak, pada pukul 12.30 siang kami melanjutkan kegiatan yang telah dipersiapkan oleh pihak panitia travel, yaitu snorkeling di seberang pulau Tidung. Maka dari itu, kami beserta rombongan lain kembali menaiki perahu kecil untuk menyebrangi lautan menuju pulau yang lainnya. Sebelum terjun ke laut, kami harus menggunakan perlengkapan seperti rompi pelampung, masker, dan kaki katak. 
 
snorkeling ceritanya~ :P
Setelah tiba di tepi pulau tersebut, kapal yang kami naiki berhenti lalu membebeaskan kami untuk ber-snorkeling ria di tepi lautan yang tidak terlalu dalam.
Saya sendiri memiliki cerita disini, pada saat kami terombang-ambing oleh arus yang cukup kuat, membuat saya dan teman saya terpisah jauh dari yang lainnya dan juga dari perahu yang kami tumpangi. Untunglah kami mendapat bantuan dari seorang wisatawan dari perahu sebelah kami, yang sudah ahli berenang di laut untuk membawa kami mendekati perahu yang kami naiki tadi. Tapi sayangnya, teman saya tidak berhasil mendekati perahu kami hingga akhirnya dia menaiki perahu wisatawan yang satunya lagi. Beda perahu, tentu beda pula kegiatan berikutnya~ ^^
Setelah lelah ber-snorkeling  kami tiba kembali di Pulau Tidung dan beristirahat sambil berwisata kuliner yang ada di sekitar pantai sambil melihat orang-orang yang sedang bermain voli pantai dan kegiatan pantai lainnya.

voli pantai di sore hari


siluet matahari yang indah

Sorenya kami kembali ke penginapan untuk beristirahat, karena malamnya kami akan makan malam seafood ala barbeque yang telah dipersiapkan oleh tour guide di gedung serbaguna bersama para wisatawan lainnya.
Setelah perut kenyang dan lelah dengan kegiatan seharian, malamnya kami langsung tidur untuk melanjutkan kegiatan esok hari, yaitu melihat matahari terbit atau sunrise sekitar pukul 05.00 pagi.
  Tiba sekitar pukul 05.00 pagi, kami menyusuri pulau menuju ‘jembatan cinta’ dengan menggunakan sepeda yang telah disediakan di sana. Di jembatan itulah, para wisatawan berkumpul dan berjalan-jalan untuk menikmati indahnya matahari terbit. Jembatan ini juga menghubungkan antara Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil (pulau tanpa penduduk, karena di pulau ini merupakan kawasan pengembangbiakan mangrove).

sunrise
menikmati matahari pagi :D
sudut di antara 'jembatan cinta'
jernihnya warna air yang ada di perairan dangkal

menuju Pulau Tidung kecil

(=^o^=)
 Selain jalan-jalan menuyusuri jembatan, ada pula atraksi yang bisa dinikmati oleh para wisatawan, seperti misalnya menaiki banana boat, bermain voli pantai, wisata kuliner & cinderamata, dan lain-lain.
Setelah puas menikmati matahari terbit, pada pukul 09.00 kami kembali ke penginapan untuk mengisi perut. Setelah itu kami kembali menaiki sepeda menyusuri pulau untuk mencari pantai yang bisa kami kunjungi.
Inilah beberapa kegiatan kami di pantai sebelum kembali pulang.







Pantai disini sangat indah, karena sejauh mata memandang, hanyalah lautan luas tanpa batas. Selain itu, di pulau ini pun di setiap jalan setapak yang kami susuri, hanyalah laut yang ada di kanan-kiri kami. Gedung-gedung tinggi pun tidak ada, dan kendaraan pun tidak ada yang beroda empat (sepeti mobil, minibus, dan lain-lain). Kendaraan yang digunakan hanya motor dan sejenis bentor (yaitu motor yang sudah d modifikasi dengan becak) untuk mengantar para wisatawan berkeliling pulau.
Hal ini membuat kami berfikir, bahwa hanya dengan bermain air di laut dan berjalan-jalan di tepi pantai, serta menikmati pemandangan alam yang ada di sekitarnya mampu membuat kami merasa tenang & nyaman menikmati liburan kami, semata-mata untuk melepas rasa stress kami menjalani hidup dan kesibukan kami sehari-hari di kota besar. ^^
Setelah puas bermain di pantai, sudah waktunya kami bersiap-siap untuk pulang ke kota kami. Tapi tidak lupa tentunya untuk membeli oleh-oleh khas pulau tersebut. Para wisatawan yang lainnya pun bersiap untuk pulang bersama-sama pada pukul 1 siang. Setelah tiba di Pelabuhan Muara Angke pada sore hari, kami lalu melanjutkan perjalanan dengan menggunakan travel untuk menuju ke kota Bandung.
Begitulah cerita saya dan teman-teman saya selama liburan di Pulau Tidung. Satu kekurangan yang ada di Pulau Tidung, yaitu masih adanya sampah yang dibiarkan di tepi pantai berserakan dan tidak dibersihkan. Alangkah indahnya pantai tersebut apabila pihak pengelola & masyarakat di sana ikut merawat dan menjaga keindahan alam yang ada di sekitarnya.
Walau bagaimanapun juga, saya sendiri sangat senang karena sudah pernah berpetualang dan menjelajahi keindahan Pulau Tidung, yaitu salah satu pulau yang ada di Kepulauan Seribu. Selain itu tentunya saya mendapatkan berbagai pengalaman seru, berharga dan menyenangkan bersama teman-teman saya. Dapat bersosialisasi dengan masyarakatnya, menikmati kuliner yang ada di sana, dan dapat menambah pengetahuan tentang kehidupan masyarakat di Kepulauan Seribu.
Saya berharap, semoga suatu saat nanti akan ada kesempatan lagi untuk bisa mengunjungi Kepulauan Seribu dengan destinasi pulau yang berbeda dan pengalaman yang berbeda pula tentunya.